Powered By Blogger

Kamis, 27 Januari 2011

Double Ilmu

Baru tadi malem gw search beberapa artikel tentang kemajuan hidup seseorang, kali ini spesialisasinya dari segi financial. Banyak orang yang dulunya kurang dari segi financial, sekarang malah bisa dikatakan lebih dari cukup. Tapi ada juga yang dulunya berlebihan (ekonominya) nah sekarang malah harus memulainnya dari bawah.

See, Tuhan adil, Tuhan tau siapa yang bisa diberikan kepercayaan dan siapa yang belum bisa, kenapa belum bisa? Mungkin Tuhan menunda sementara akan kepercayaan yang dimiliki-Nya.

Wah, kaget yaa? belom apa2 udah dikasi contoh yang ekstrim. Keliatan kaya namu kerumah orang tapi udah dicecer sama obrolan, tanpa di kasih masuk dulu kerumahnya. hahaha.. :D okey silahkan masuukk guys.

So, kali ini gw mau ngomongin masalah hidup dari segi financial. Hmm mungkin kalo buat ngomongin masalah financial/ekonomi/uang, pasti sebagian dari kalian setuju akan keserakahan manusia untuk uang, untuk kepuasan hidupnya sendiri, akan ketidakpuasan. Ada seorang pengusaha yang agak sedikit berbeda dibanding yang lain (menurut gw), dimana beliau mengajarkan akan hidup susah, akan cara hidup tanpa membebani, akan kemandirian hidup, akan tanggung jawab dari diri kita sendiri dan banyak hal lainnya.

Dan yang selalu gw sadari, bahwa hidup untuk mencari materi memang perlu menggunakan ilmu akademis kita, baik itu logika, kecakapan atau "kebisaan" yang kita miliki tapi jangan lupa akan ilmu dari hati kita, utama akan kejujuran, dimana kalau ilmu ini berjalan seimbang, insya allah jadi yang di ridoi Tuhan. Jangan takut akan rezeki, Tuhan udah ngatur soal itu, plankton sekalipun yang diciptakan sangat kecil, sudah disiapkan akan rezekinya oleh Tuhan.

Dengan aturan bahwa, cari rezeki itu dengan cara yang benar. Gw pikir kalo tukang colong jemuran, tukang nyongkel jendela orang dan tukang2 lainnya yang bau2nya maksiat, hasil yang mereka dapat itu bukan rezeki, bukan dan tidak sama sekali layak disebut rezeki. Menurut kalian guys? Nah itu contohnya, tentang double ilmu, maling alias tukang yang bau maksiat, dia gak ngegunain ilmu akademisnya dan ilmu hatinya (yang tadi gw bilang).

Kalo menurut gw sih, dalam segala hal, kita harus memadupadankan (gaya bahasanya) akan ilmu yang kita dapat secara akademis ataupun ilmu dari agama/kitab suci, wahhh tokcer deh kalo gitu, bahwa gak ada jawaban yang ga bisa dijawab dari kitab suci yang kemudian bisa dibuktikan (sebagian) secara ilmiah dengan ilmu akademis.

Beeuuuuhh..obrolan sekarang aga sedikit menua, gw cuma pengen share tentang double ilmu yang mesti kita gunain dalam hidup. Pengen rasanya sukses dengan hasil dari yang sehat, alias gak nyolong hak orang, bisa jalan ngegunain ilmu pikiran dan ilmu hati.

Silahkan dicoba guys.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar